Wonorejo Timur (Kamis,02/05/2024) – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Desa Wonorejo Timur bekerja sama dengan Tim Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kab. Luwu Timur serta Bidan Desa, mengajak seluruh komponen masyarakat untuk kompak mencegah stunting melalui sebuah sosialisasi dan edukasi tentang cara menerapkan slogan 4T yaitu Tidak terlalu muda, Tidak terlalu tua, Tidak terlalu banyak dan Tidak terlalu sering dalam upaya reproduksi dan merencanakan kehidupan rumah tangga. Apa maksudnya?
“Untuk mencegah stunting itu kuncinya adalah 4T yaitu tidak terlalu muda nikahnya, tidak terlalu tua hamilnya (tidak lebih dari 35 tahun), tidak terlalu banyak anaknya (dua anak lebih sehat) dan tidak terlalu sering/rapat dalam melahirkan, kata Tim BKKBN Kab.Luwu Timur menjelaskan.
Ia menuturkan bila masyarakat dapat saling bekerja sama untuk menghindari 4T tersebut, maka parameter kependudukan Indonesia data terselamatkan dan berkembang ke arah yang lebih baik.
Dalam membantu masyarakat menghindari 4T, pihaknya telah meluncurkan program Recording System Pencatatan BKKBN. Di mana tiga bulan sebelum menikah calon ibu sudah diperiksa lingkar lengan atas, berat badan, tinggi badan dan hemoglobin darah (Hb) di puskesmas maupun ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sebelum menikah, ia memberikan penekanan bahwa perempuan harus memperhatikan dan menjaga kesehatan sistem reproduksi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin C, Zinc dan makanan yang mengandung protein hewani. Hal tersebut, juga berlaku bagi laki-laki guna memiliki sperma yang bagus.
“Apabila terdapat wanita hamil kekurangan gizi, terlihat dari plasenta yang dimiliki tipis, akhirnya dapat menimbulkan bayi yang terindikasi stunting. Karena itu, berawal dari kondisi gizi sang ibu hamil maka akan berakibat pada anak yang dilahirkan,” kata dia.
"Penting pula memperhatikan jarak kelahiran pada anak, karena bila terlalu dekat selain dapat berisiko stunting anak juga berpotensi mengidap autisme. Anak juga cenderun akan kurang mendapatkan kasih sayang dari sosok ibu serta tidak akan mendapatkan Asi Ekslusif secara teratur". Lanjutnya.
Sekretaris PKK Wonorejo Timur, Wiwi Wilda Adil sebagai pihak perwakilan pengurus mewakili Ketua PKK Desa juga berharap kerjasama dengan BKKBN semacam ini dapat terus dilakukan demi terlaksananya kegiatan sosialisasi dan edukasi yang penting dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Terima kasih atas kesediaannya hadir dan berbagi ilmu dengan masyarakat kami. Wawasan ini sangat penting dan dibutuhkan di desa. Semoga di masa mendatang kita dapat terus bersama-sama dalam memberdayakan, membina dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat" Ungkap Wiwi di penghujung pertemuan.
Din Dhian